Aceh Besar, 14 Oktober 2025 — Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) melalui Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peran Koperasi Merah Putih untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat”, bertempat di Aula Lantai 2 Kantor Pusjar SKMK LAN RI, Aceh Besar, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung secara blended (daring dan luring) ini merupakan bagian dari penyusunan policy paper mengenai penguatan peran Koperasi Merah Putih dalam mendukung ekonomi kerakyatan, mendorong kemandirian desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah, khususnya di Aceh.
⸻
🏛️ Koperasi sebagai Cerminan Kemandirian Masyarakat
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara, Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., M.A., menegaskan bahwa koperasi merupakan cerminan dari semangat masyarakat untuk berdiri di atas kaki sendiri.
“Berbicara koperasi sejatinya berbicara tentang masyarakat. Melalui amanat Inpres Nomor 9 Tahun 2025, Koperasi Merah Putih harus menjadi pusat ekonomi masyarakat dan penguat ekosistem. Koperasi ini bukan sekadar kebijakan, tetapi gerakan kebangkitan masyarakat berbasis gotong royong,” ujarnya.
Agus juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, akademisi, dan masyarakat untuk memberikan masukan berbasis data dalam memperkuat gerakan ekonomi rakyat di tingkat desa.
⸻
🤝 Berbagi Praktik Baik dan Gagasan dari Daerah
Pada sesi diskusi, Zulfadli, S.E., M.M., Ketua Koperasi Desa Merah Putih Syariah Geuceu Kompleks, memaparkan pengalaman serta inovasi tata kelola koperasi syariah di tingkat desa.
Menurutnya, semangat Koperasi Merah Putih di Aceh diwujudkan melalui berbagai unit usaha produktif seperti apotek, gerai sembako, agen pos, agen bank syariah, pangkalan gas, pertanian, peternakan, hingga cold storage.
“Kami ingin menjadikan Koperasi Merah Putih Desa Geuceu Komplek sebagai pilot project pengelolaan koperasi modern berbasis syariah di Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Sufirmansyah, S.E., M.Si. dari Bappeda Provinsi Aceh, menjelaskan bahwa kebijakan pembentukan Koperasi Merah Putih sejalan dengan arah pembangunan daerah, yakni mendorong kemandirian ekonomi desa, memperkuat akses permodalan, dan menciptakan lapangan kerja produktif.
“Koperasi Merah Putih harus menjadi bagian dari strategi penurunan kemiskinan dan penguatan ekonomi masyarakat di daerah,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aswar, S.Hut., M.A.P. menyoroti pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam memperkuat sistem pengawasan, literasi koperasi, serta pengembangan Kawasan Desa Mandiri Pangan (KDMP) berbasis potensi lokal.
Sementara itu, Muhammad Ikhsan, S.E., M.Si., Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Aceh, menegaskan bahwa koperasi merupakan “guru ekonomi rakyat”.
“Koperasi yang kuat akan melindungi masyarakat dari ketergantungan pada pinjaman berbunga tinggi dan pinjaman daring ilegal. Melalui koperasi, kita dapat membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
⸻
🌾 Dari Desa untuk Indonesia yang Mandiri
Melalui kegiatan ini, LAN berharap hasil diskusi dan masukan dari para narasumber dan peserta dapat memperkuat perumusan kebijakan nasional terkait pengembangan Koperasi Merah Putih, sehingga mampu berperan strategis dalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen LAN untuk menghadirkan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa di seluruh Indonesia.
