
Jakarta- Sejalan dengan impian untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang didukung oleh Birokrasi Berkelas Dunia, pemerintah saat ini terus melakukan percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Salah satu aspek terpenting dari proses Reformasi Birokrasi tersebut adalah upaya untuk terus mengembangkan profil ASN yang berkinerja tinggi, professional, stratejik, dan inovatif, melalui manajemen ASN yang berbasis sistem merit sejak proses perencanaan, rekruitmen, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, pengembangan karier, sistem penggajian, hingga pemberhentiannya.
Dalam mendukung agenda pengembangan kompetensi ASN, LAN RI melalui Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional dengan tema Pengembangan Kompetensi ASN dalam Mewujudkan World Class Government pada tanggal 2 Mei 2019, bertempat di Hotel Grand Mercure, Jl. Hayam Wuruk Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 300 undangan berasal unsur Sekretariat Utama/Sekretariat Jenderal Kementerian/Lembaga, Sekretariat Daerah, BPSDM/BKPSDM, dan Biro SDM/Kepegawaian K/L.
Rakornas dibuka secara resmi oleh Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si didampingi oleh Sekretaris Kementerian PAN & RB dan Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN. Selanjutnya, Kepala LAN memberikan keynote speech dengan tema “Pengembangan Kompetensi ASN dalam Membangun World Class Government”. Dalam paparannya, Kepala LAN menyampaikan bahwa transformasi menuju ampu beradaptasi terhadap berbagai dinamika kehidupan bangsa. Agile government tersebut diharapkan menjadi paradigm baru, mengingat kondisi birokrasi saat ini yang belum memuaskan. Oleh karenanya penataan dan perubahan mutlak untuk dilakukan secara terpadu, sistematis dan sinergis, terutama penataan terhadap manajemen ASN sebagai komponen utama birokrasi. World Class Government memerlukan pemerintahan yang gesit (agile government), yang m
Kepala LAN juga menyampaikan bahwa Rakornas ini ditujukan untuk mendiskusikan berbagai isu dan permasalahan sekaligus untuk menyamakan persepsi terkait paradigm baru dalam pengembangan kompetensi ASN.
“Dengan Forum Rakornas Pengembangan Kompetensi ASN inilah, sekali lagi kita samakan persepsi dan dilanjutkan dengan membangun komitmen bersama dalam rangka melakukan perumusan kebutuhan perencanaan pengembangan kompetensi, pelaksanaan pengembangan kompetensi, dan melakukan evaluasi pengembangan kompetensi PNS baik di tingkat instansi dan tingkat nasional. Paradigma yang sebelumnya hanya berorientasi ke dalam untuk memenuhi kebutuhan institusi, harus digeser kepada pemenuhan kebutuhan nasional. Pengembangan kompetensi yang tadinya hanya dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) klasikal, kini mulai mengarah pada model-model pelatihan non klasikal. Demikian juga dengan metoda yang digunakan. Jika dulu pengembangan pegawai bersifat konvensional, saat ini telah dikembangkan berbagai metoda baru berbasis blended learning maupun fully e-learning, program magang, coaching, mentoring, dan sebagainya”, demikian disampaikan Kepala LAN.
Sementara itu Menteri PAN RB, Drs. Syafruddin, M.Si dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekretaris Men PAN RB Drs. Dwi Atmaji, MPA, menyampaikan bahwa perbaikan Manajemen ASN selaras dengan Road Map Pembangunan ASN yang mengarah pada terwujudnya Birokrasi Berkelas Dunia 2024 melalui perwujudan Smart ASN. Oleh karenanya, SDM aparatur dituntut untuk mempunyai karakteristik yang berintegritas, professional, berjiwa nasionalis, berwawasan global, berkemampuan bahasa asing dan IT, berjiwa hospitality dan entrepreneurship, serta memiliki networking yang luas.
“Jaminan utama bagi masa depan bangsa, bukanlah sumber daya alam yang dimiliki negara itu, tetapi kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Studi World Bank menyatakan bahwa di negara-negara maju, kekayaan SDM adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negaranya. Beberapa contoh seperti Singapura, Swiss, New Zaeland dan banyak negara lainnya yang bisa maju bukan karena sumber daya alamnya, tetapi karena keunggulan sumber daya manusianya. Oleh karenanya ASN dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi, baik kompetensi manajerial, teknis, maupun sosio-kultural melalui adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan kompetensi ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dengan standar kompetensi jabatan dan rencana pengembangan karier.” tambahnya.
Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Kompetensi ASN ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN Dr. Muhammad Taufiq, DEA, Deputi SDM KemenPAN RB, Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E., M.Eng., Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani, SE., MA, Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum, Kepala BPSDM Kemendagri Drs. Teguh Setyabudi, M.Pd, dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan BAPPENAS Dr. Ir. Subandi, MSc.
Dalam kegiatan Rakornas ini, peserta dibagi ke dalam dua kelompok diskusi, yaitu Komisi I yang membahas mengenai Perencanaan Pengembangan Kompetensi dan Komisi II yang membahas mengenai Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi. Selanjutnya Rakornas diakhiri dengan Pleno untuk menyepakati hasil-hasil diskusi yang didapat dari kedua komisi, beserta rencana tindak lanjut dari hasil Rakornas.
Sumber lan.go.id