Diklat kepemimpinan Tk. II Angkatan 41 Kelas L pada tanggal 20 Agustus 2015 dibuka Secara resmi oleh Plt Kepala Lembaga Administrasi Negara Bapak DR. Adi Suryanto, M.Si yang didampingi oleh Deputi Diklat Aparatur LAN beserta Kepala PKP2A IV LAN Aceh. Sebanyak 60 Peserta yang terdiri dari berbagai instansi atau lembaga daerah di wilayah Sumatra dan juga dari Polri ikut hadir dalam pembukaan diklat kepemimpinan ini.
Dalam kesempatan ini Bapak Adi Suryanto menceritakan awal mula terbentuknya diklat kepemimpinan pola baru yang disosialisasikan pada tahun 2013. Pada awal penerapannya sebagian besar dari kalangan pemerintah, sektor publik, kementrian, dan lembaga yang ada di daerah pada saat itu menyatakan bahwa mereka banyak yang belum siap, apalagi yang berhubungan dengan sarana dan prasarana. Terkait masalah kebutuhan sarana dan prasarana pada awalnya dianjurkan menggunakan fasilitas yang tersedia dan terus melakukan perencanaan tahunan untuk menambah sarana dan prasana yang sudah ada. Dalam menjalankan diklat kepemimpinan pola baru ini dibutuhkan konsistensi dan keberanian. Didukung dengan argumentasi dan dasar yang kuat maka pola diklat ini terus berlanjut sampai dengan sekarang. Diklat kepemimpinan ini memiliki pola seperti training dan pelatihan yang sifatnya dinamis, jadi sangat mungkin untuk kurikulum, bahan ajar, dan inovasinya dibangun secara bersama-sama. Tantangan terberat bagi kita, terutama pada widyaiswara harus dapat meningkatkan atau mengupgrade teknik dan metode pengajaran agar lebih baik sehingga tidak menjenuhkan.
Tugas penyelenggara diklat adalah memberikan kenyamanan bagi peserta diklat. Dengan begitu peserta dapat mengembangkan gagasan, ide kreatif dan inovatif untuk menciptakan proyek perubahan yang baik. Dengan begitu teknik pengajaran juga harus meningkat dengan mengembangkan teknik pola baru yang memberikan nara sumber yang memiliki kompetensi, karena peserta berhak mendapatkan yang terbaik dalam diklat kepemimpinan ini.
Didalam teknik pembelajaran yang sudah dikembangkan, selain ceramah dan diskusi, peserta diklat juga akan melakukan visitasi yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan dengan melihat perbandingan yang ada di instansi lainnya.
Kompetensi yang akan diciptakan pada diklat kepemimpinan ini adalah pemimpin perubahan, yang membawa terobosan, proyek perubahan, meningkatkan pelayanan publik dan sebagainya, yang nantinya akan dibuktikan pada seminar akhir diklat kepemimpinan. Ciri-ciri pemimpin perubahan adalah harus berani mencari masalah, tetapi bukan mencari-cari masalah atau mengamankan masalah. Masalah yang ada kemudian didiagnosis dan secara kreatif meyelesaikan masalah tersebut.